kecelakaan antara Commuter Line Bandung Raya dan Kereta Api Turangga

Kronologi tabrakan kereta

Pada Jumat (05/01), terjadi kecelakaan antara Commuter Line Bandung Raya dan Kereta Api Turangga. Kejadian tersebut terjadi setelah Commuter Line Bandung Raya meninggalkan Stasiun Haurpugur dan sedang dalam perjalanan menuju Stasiun Cicalengka, sementara Kereta Api Turangga sudah melewati Stasiun Garut dan menuju Stasiun Bandung.

Ayep Hanapi, Humas Daop 2 Bandung, mengungkapkan bahwa tabrakan terjadi di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka pada pukul 06.03 WIB. Perlu dicatat bahwa kejadian ini terjadi di jalur tunggalMenurut prosedur lalu lintas di jalur Haurpugur-Cicalengka, hanya satu kereta yang diizinkan melintas di jalur tunggal tersebut. Ayep menjelaskan bahwa jalur tunggal tersebut biasanya diberikan prioritas untuk kereta jarak jauh, sehingga kereta lokal harus berhenti dan menunggu hingga jalur tersebut kosong sebelum melanjutkan perjalanan.

"Kereta lokal menunggu di stasiun, setelah kilometer aman barulah kereta itu boleh melanjutkan perjalanan," ujar Ayep.

"Intinya untuk jalur Cicalengka-Haurpugur, dalam satu petak jalan hanya boleh ada satu kereta api," ucapnya.

Pengaturan lalu lintas di jalur ini dikoordinasikan oleh seorang pemimpin perjalanan kereta api (PPKA).

Namun hingga saat ini, PT KAI menyatakan belum bisa menyimpulkan penyebab tabrakan antara KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya.

Kesimpulan soal insiden ini harus menunggu investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNTK), kata Ayep Hanapi

Jumlah korban jiwa dan luka

Pada Jumat (05/01) malam, Direktur Jenderal Perkeretapian, Risal Wasal, melaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi berjumlah empat orang, sementara 37 orang dalam kondisi luka.

Dia memastikan tak ada korban jiwa dari pihak penumpang.

"Korban meninggal terdiri dari satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu orang petugas keamanan Stasiun Cimekar, serta satu orang prama KA Turangga," ujar Risal dalam pernyataan tertulis yang diterima BBC News Indonesia, Jumat (05/01) malam.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat melaporkan terdapat setidaknya tiga korban tewas akibat kecelakaan ini. Tiga korban itu adalah masinis dan asisten masinis kereta Commuter Line Bandung Raya serta seorang pramugara di KA Turangga.

Namun sekitar pukul 11.30 WIB, muncul perkembangan terbaru soal jumlah korban tewas ini. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang berada di lokasi kejadian, menyebut korban yang sudah dipastikan tewas berjumlah dua, yaitu masinis dan asisten masinis kereta Commuter Line Bandung Raya.

Namun, kata Muhadjir, merujuk sejumlah otoritas di lokasi kecelakaan, terdapat dua orang yang hingga saat ini masih berada di dalam gerbong. Tim penyelamat yang dikoordinasikan Basarnas tengah berupaya mengevakuasi dua korban ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini